LAPORAN VISUS MATA KELAS B PRODI KEPERAWATAN UMRI 2022

 


I.PENDAHULUAN

Laporan ini dibuat dengan tujuan mengetahui cara dan tujuan pemeriksaan visus mata dengan menggunakan snellen chart. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketajaman mata penulis dan rekan-rekan Mahasiswa Keperawatan 2022 Kelas B dengan alat Snellen Chart, karena tidak semua orang mempunyai visus mata yang sama. Visus penderita bukan saja memberi pengertian tentang optiknya, tetapi mempunyai arti yang lebih luas yaitu memberi keterangan tentang baik buruknya fungsi mata. disamping itu juga untuk mengetahui apakah salah satu dari penulis dan rekan-rekan penulis Mahasiswa Keperawatan 2022 Kelas B adalah penderita buta warna atau mengalami ketidakmampuan dalam penglihatan secara normal.

 

II.TEORI DASAR

A.Optika

      Optika (serapan dari Belanda:optica) adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Optika menerangkan dan diwarnai oleh gejala optis. Kata optic berasal dari bahsa latin(ὀπτική,), yang berarti tampilan.

 

B.Mata

     Titik dekat mata adalah titik terdekat yang dapat dilihat oleh mata secara jelas di mana mata dalam keadaan berakomodasi maksimum (silahkan baca pengertian daya akomodasi). Sedangkan, titik jauh adalah titik terjauh yang dapat dilihat oleh mata secara  jelas dengan mata dalam keadaan tidak berakomodasi. Titik terjauh untuk mata normal  yang dapat dilihat berada di titik tidak terhingga (s = ∞).  Mata normal memiliki titik dekat 25 cm. Jika titik dekat mata tidak 25 cm maka terjadi kelainan pada mata/ cacat mata. Cacat mata yang sering dialami oleh manusia adalah rabun dekat dan rabun jauh.

         Mata rabun dekat mempunyai titik dekat (Punctum Proximum=PP) lebih besar dari titik dekat mata normal dan titik jauhnya masih normal tak berhingga (~). Titik dekat mata normal (Sn=25 cm). Ketika obyek mendekat pada mata bayangan makin jauh dari retina, lensa mata berakomodasi untuk menjatuhkan bayangan di retina tapi lensa mata tidak bisa cembung maksimum sehingga bayangan masih di belakang retina.

        Untuik dapat melihat obyek dengan jelas maka obyek harus digeser menjauhi mata sampai bayangan jatuh tepat di retina (sering melihat orang tua jika membaca mejauhkan obyek dari mata) atau dengan bantuan kacamata positif (lensa cembung) dalam hal ini tidak perlu menjauhkan obyek dari mata. Penderita rabun jauh titik jauh mata lebih pendek dari titik jauh mata normal, perhatikan animasi berikut untuk titik jauh mata 4 meter.

      Benda di jauh tak berhingga lensa mata berusaha menjatuhkan bayangan di retina, tapi lensa mata tidak bisa lebih pipih lagi sehingga bayangan masih berada di depan retina, akibatnya mata tidak dapat melihat dengan jelas benda yang letaknya jauh. Agar dapat melihat seperti mata normal penderita rabun jauh harus dibantu dengan kacamata negatif (lensa cekung).

          Mata merupakan alat optik utama, karena tanpa adanya mata maka alat optik yang lain tidak akan dapat berfungsi. Pada bagian depan mata memiliki lengkung yang lebih tajam dan dilapisi dengan selaput cahaya yang disebut dengan kornea. Tepat dibelakang kornea terdapat cairan aquadesus humor. Dimana cairan ini memiliki fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke mata. Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil, yaitu celah lingkaran yang dibentuk oleh iris. Iris ini merupakan selaput yang memiliki fungsi sebagai pemberi warna pada mata. Setelah melewati bagian pupil, cahaya akan masuk ke lensa mata. Lensa mata ini membentuk bayangan nyata sedemikian sehingga jatuh tepat pada retina. Sifat dari bayangan yang ditangkap oleh retina adalah nyata dan terbalik. Bayangan ini kemudian disampaikan ke otak melalui saraf optik dan diatur sehingga mendapatkan kesan benda dalam posisi tegak (Zemansky and sears, 2011).

 

C.Macam-Macam Gangguan Pada Mata

1.Rabun Jauh (Miopia)

      Penderita miopia biasanya mengalami kesulitan untuk mengemudi, berolahraga, atau melihat papan iklan atau bahkan televisi. Gejala yang biasa ditemukan adalah pandangan kabur, sering menyipitkan mata, dan mata terasa sangat lelah. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan kacamata, lensa kontak, atau melakukan tindakan pembedahan laser.

         Tindakan pembedahan laser (iLASIK) merupakan suatu teknik pembedahan untuk membentuk ulang kornea mata Anda yang dapat membantu mengatasi rabun jauh, rabun dekat, maupun silinder.

         Tindakan pembedahan ini memiliki tingkat kesuksesan yang cukup tinggi (lebih dari 90%), akan tetapi sebaiknya tidak dilakukan bila Anda memiliki mata kering yang cukup parah, memiliki bentuk kornea yang tipis atau abnormal, atau menderita gangguan penglihatan berat. Efek samping yang mungkin terjadi adalah sensitif terhadap cahaya.

Saat Anda menderita rabun jauh atau miopia, maka segala sesuatu yang berada pada jarak tertentu atau jauh akan terlihat kabur. Resiko Anda untuk menderita gangguan mata yang satu ini akan meningkat bila salah satu atau kedua orang tua Anda menderita miopia atau bila Anda sering membaca dengan jarak dekat.

         Penyebab dari miopia biasanya adalah karena bola mata terlalu panjang atau bentuk kornea yang abnormal atau akibat adanya kelainan pada lensa mata. Berbagai kelainan tersebut menyebabkan titik fokus jatuh tepat di depan retina, bukan pada retina. Gejala miopia biasanya mulai terjadi saat anak memasuki usia sekolah dan remaja. Anak biasanya akan memerlukan penggantian kacamata beberapa kali karena perubahan minus matanya. Keadaan ini biasanya akan stabil (minus tidak berubah lagi) saat anak berusia awal 20 tahun.           

2.Rabun Dekat(Hipermitropi)

         Sebagian besar orang dilahirkan dengan rabun dekat ringan, yang biasanya akan menghilang saat memasuki usia kanak-kanak. Bila rabun dekat tetap ada, maka orang tersebut biasanya akan mengalami kesulitan untuk melihat benda-benda yang terletak cukup dekat dengannya (benda tampak kabur atau buram). Keadaan ini dapat menurun dalam keluarga.

   Rabun dekat seringkali terjadi karena bentuk bola mata terlalu pendek. Hal ini menyebabkan titik fokus jatuh di belakang retina, bukan pada retina. Pada kasus yang berat, penderita juga dapat mengalami kesulitan melihat benda atau objek yang terletak cukup jauh.

       Selain kelainan bentuk bola mata, kelainan bentuk kornea atau lensa juga dapat menyebabkan terjadinya rabun dekat. Anak-anak yang menderita rabun dekat biasanya memiliki mata juling (strabismus) atau mata malas (amblyopia) dan mungkin mengalami kesulitan membaca. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan mata anak Anda ke seorang dokter spesialis mata.

         Gejala yang dapat ditemukan adalah kesulitan untuk membaca, pandangan kabur di malam hari, mata terasa lelah, dan nyeri kepala. Untuk mengatasinya, gunakanlah kacamata atau lensa kontak atau melakukan tindakan pembedahan.

3.Presbiopia

           Kesulitan membaca tulisan merupakan salah satu tanda penuaan. Keadaan ini disebut dengan presbiopia (artinya mata tua dalam bahasa Yunani). Pada sebagian besar orang, keadaan ini mulai terjadi saat mereka memasuki usia 40 tahun.

        Presbiopia terjadi karena lensas mata menjadi kurang fleksibel dan tidak dapat mengubah bentuknya untuk memfokuskan penglihatan pada benda yang berjarak dekat. Untuk mengatasinya, gunakanlah kacamata

4.Buta Warna

            Buta warna merupakan suatu keadaan di mana seseorang tidak dapat melihat spektrum warna tertentu. Buta warna sebagian adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak dapat melihat spektrum warna merah dan atau hijau. Buta warna sebagian dapat dibagi menjadi beberapa jenis tergantung pada keparahan dan spektrum warna yang tidak dapat dilihat.

         Buta warna komplit (amat sangat jarang) merupakan suatu keadaan di mana seseorang tidak dapat melihat seluruh spektrum warna. Dengan kata lain penderita hanya dapat melihat warna hitam dan putih. Menggunakan kacamata berwarna mungkin dapat membantu seorang penderita buta warna melihat dengan lebih baik.

5.Astigmatisma(Silinder)

         Jika Anda menderita astigmatisma atau silinder pada salah satu atau kedua bola mata, maka pandangan Anda pada jarak berapa pun biasanya terganggu. Keadaan ini terjadi saat kornea memiliki bentuk yang tidak normal. Akibatnya, terbentuk banyak titik fokus yang jatuh pada berbagai tempat pada retina. Penggunaan kacamata atau lensa kontak dapat membantu mengatasinya. Selain itu, tindakan pembedahan juga dapat membantu mengatasinya.Gejala yang dapat ditemukan adalah pandangan kabur, nyeri kepala, dan mata terasa sangat lelah.

6.Glaukoma

       Glaukoma dapat membuat Anda kehilangan penglihatan Anda dengan merusak saraf optik di dalam mata Anda. Penderita mungkin tidak akan mengalami gejala apapun. Gejala awal yang biasa ditemukan adalah hilangnya lapang pandang sebagian, awalnya lapang pandang samping, yang kemudian akan diikuti oleh hilangnya lapang pandang pusat.

         Pada sebagian besar kasus glaukoma, peningkatan tekanan di dalam mata menyebabkan terjadinya kerusakan saraf optik dan membuat penderita kehilangan penglihatannya. Pada keadaan normal, mata manusia dipenuhi oleh cairan yang berfungsi untuk memberikan nutrisi pada berbagai struktur di dalam mata. Akan tetapi, bila cairan ini menjadi berlebihan, maka tekanan di dalam mata Anda pun akan meningkat dan merusak saraf optik yang terletak di bagian belakang mataUntuk mendeteksi adanya glaukoma sedini mungkin, dianjurkan agar Anda melakukan pemeriksaan mata secara teratur setiap 1-2 tahun sekali, terutama bila Anda telah berusia lebih dari 40 tahun. Glaukoma dapat diatasi dengan obat-obatan atau tindakan pembedahan. Tanpa pengobatan glaukoma akan menyebabkan terjadinya kebutaan total.

7.Degenerasi Makula

        Age related macular degeneration (AMD) atau degenerasi makula terkait usia akan merusak dan menghancurkan penglihatan pusat, yang akan membuat Anda sulit untuk membaca atau mengemudi kendaraan bermotor.

      Gejala yang dapat ditemukan adalah lapang pandang pusat tampak hitam atau garis lurus tampak bergelombang. Resiko terjadinya AMD akan meningkat bila Anda berusia lebih dari 60 tahun, merokok, memiliki tekanan darah tinggi, menderita obesitas, berjenis kelamin wanita, atau memiliki anggota keluarga yang menderita glaucoma.

 

 

 

III.Prosedur Pengamatan

           Prosedural pemeriksaan visus ditentukan oleh jenis pemeriksaan visus yang dilakukan (jarak dekat atau jarak jauh), serta apakah pemeriksaan dilakukan menggunakan alat otomatis atau manual.

A. Prosedural Pemeriksaan Visus Jarak Jauh menggunakan Peralatan Manual

        Prosedural pemeriksaan visus jarak jauh menggunakan peralatan manual seperti bagan Snellen atau bagan LogMar. Pemeriksaan ini dilakukan tanpa koreksi atau uncorrected visual acuity (UCVA) sebagai baseline dan dengan koreksi best-corrected visual acuity (BCVA). Langkah prosedural pemeriksaannya adalah sebagai berikut:

1. Posisikan kartu pada jarak 6 meter (4 meter untuk bagan LogMar) dari tempat duduk pasien dengan ketinggian sejajar dengan mata pasien.

2. Mulai pemeriksaan visus dari mata kanan dan minta pasien menutup mata kiri dengan menggunakan tangan yang mencembung tanpa memberikan penekanan pada mata atau menggunakan okluder yang berwarna pekat, tidak transparan

3. Mulai pemeriksaan dengan meminta pasien membaca dari baris terbesar sampai dengan terkecil yang bisa dibaca. Aturan membaca tiap baris dapat dilakukan dari kiri ke kanan atau ditunjuk secara acak

4. Penentuan baris yang terbaca adalah apabila huruf, gambar, atau tanda yang terbaca lebih dari sebagian karakter yang ada dalam baris tersebut. Sebagai contoh, bila terdapat 6 karakter pada baris tersebut, pasien sekurang-kurangnya dapat membaca 4 dari 6 karakter tersebut

5. Catat hasil pemeriksaan visus sesuai dengan baris terkecil yang dapat dibaca oleh pasien, visus terbaik adalah bila pasien mampu membaca sampai dengan baris 6/6 yang memiliki arti bahwa pasien dapat membaca baris tersebut dari jarak 6 meter dimana populasi umum juga mampu membaca dari jarak 6 meter.

6. Ulangi prosedur 1 sampai 6 tersebut ke mata sebelahnya yang belum diperiksa.

 

 

IV.Lembar Data Pengamatan

Kegiatan:Pemeriksaan Visus Mata Mahasiswa Keperawatan UMRI

Lokasi:Ra 55 Tepatnya Pada Gedung AR.Sutan Mansyur

Waktu:Jum’at,13 Januari 2023 pada pukul 10.00 WIB s/d Selesai

Sasaran:Mahasiswa Keperawatan UMRI Angkata 2022 Kelas B

         Hasil pemeriksaan visus mata dengan menggunakan Snellen chart pada Mahasiswa Keperawatan Univeristas Muhammadiyah Riau 2022, Kelas B :





     Ternyata , setelah dilakukannya pemeriksaan  visus mata pada jarak 400cm(4m) dan 600cm(6m), ada beberapa mahsiswa yang masih tidak dapat melihat huruf yang tertera pada Snellen chart.

V.ANALISIS

    Pelaporan Hasil Pemeriksaan:

Ketajaman Penglihatan dilaporkan sebagai rasio A/B ,A merupakan jarak jauh dengan metode manual,hasil pemeriksaan dari data tersebut adalah:

a.Visus 6/6 merupakan visus yang normal , yaitu objek tersebut dapat dilihat pada populasi mata yang normal dari jarak 600 CM dan pasien dapat melihat dari jarak 600 CM.

b.Visus <6/6 , gangguan ketajaman penglihatan jarak jauh atau miopi,misalnya hasil 6/20 maka objek tersebut dapat dilihat pada populasi dengan mata yang normal melihat dari jarak 6 meter.

Dari data yang ada pada table di atas ada 5 mahasiswa keperawatan yang visusnya <6/6.Dari data tersebut mahasiswa keperawatan menanganinya dengan menggunakan kacamata jenis lensa cembung atau yang biasanya kita sebut dengan lensa minus karna jika visus <6/6 itu menyebabkan rabun jauh atau yang biasa juga disebut dengan miopi.

 

VI.KESIMPULAN

  Dari data dan hasil analisis tersebut hanya ada sekitar 1,55% Mahasiwa Kepetawatan Universitas Muhammadiyah  Riau Angkatan Tahun 2022 Kelas B  Mengalami miopi atau rabun jauh.

    Untuk miopi ini sendiri dapat di atasi dengan menggunakan jenis lensa cekung atau yang kita kenal denga lensa minus.

 


 

DAFTAR PUSTAKA

https://www.alomedika.com/tindakan-medis/mata/pemeriksaan-visus/teknik,


Comments

Popular posts from this blog

BIOLISTRIK

ALAT ALAT MEDIS